Tags

, , , ,

Melanjutkan catatan perjalanan kami…

Di bag sebelumnya di tulis bahwa saat menyeberang border dari MY ke SG, saya terkena random check di imigrasi woodland SG.

Nah bagaimana kelanjutannya…. yuk dicekidot…

Ini skenario sebenarnya sdh saya persiapkan saat masih di tanah air tercinta sblm keberangkatan. Dan juga sudah di komunikasikan ke team members yang lain agar jika hal tsb ( random check ) mengenai salah satu dari kita, sudah tahu harus bagaimana. Tapi terus terang saya ga nyangka bahwa hal itu akan benar – benar terjadi. Busyet.

Lanjut melangkah keluar imigrasi, ikuti papan penunjuk. Dari papan penunjuk di ketahui bahwa alternatif transportasi yang bisa saya gunakan untuk menyusul ke Sentosa Islands adalah Bus, Taxi, & KTM (kereta api). KTM coret krn selain jadwalnya yang tidak se banyak bus, terlihat juga ga ada petugas yg jaga di konternya. Naik bus juga ga mungkin krn saya ga punya STP ataupun EzLink, mau beli kok ya ga keliatan ada konter ataupun vending machine nya. Recehan SGD juga ga bawa, bawanya wungkul 1 lembar 100SGD 😀 Ya sudah pilihan jatuh ke jalur taxi yang saat itu terlihat antrian.

Sorry, pict ambil dari net krn saat itu aga ‘panic’ 😀

Pemandangan yang baru bagi saya 🙂 Dan akhirnya pilihan jatuh ke silvercab yang nyamannnn … 😀 Sampai di Sentosa Island bayar 21, sekian SGD. Sebenarnya mau tulis artikel tersendiri mengenai impresi naik silvercab di SG. Cuman berhubung ga ada pict ok yang sempat terekam jadi ya diurungkan niat tulis artikel tsb.

Cuman dapet itu saat di dalam silvercab. Sedikit saja mengenai silvercab. Impresinya sih ya nyaman banget naik silvercab. Drivernya sdh berumur dan fluent in english. Ramah. Saat ditanya seberapa jauh dari woodlands ke Sentosa. Bapak drivernya menjawab sangat jauh. Dan diteruskan dgn menjelaskan detail bahwa perjalan dari woodlands ke sentosa ibarat melakukan perjalanan jauh dari ujung suatu negera ke ujung lainnya. Bayangkan jika itu di Indonesia 😀

Setelah di cek di map, perjalanan dari woodlands ke sentosa lebih mirip perjalanan dari SNQ menuju cito Surabaya kesanaan dikit heheh…. eaaaa ternyata cuman segitu doang Singapura :P~~

Next

Full Day di USS. Di sana ada tempat sholat jadi jangan khawatir. Tempatnya dekat dengan tempat makan halal di area Madagaskar. Makan siang di dalam USS. Satu porsi nasi lemak 15SGD. Porsinya porsi besar, bs utk 2 org. Yang kami order waktu itu utk berlima adalah Order 2 porsi nasi lemak, tambah 2 rice seharga 3SGD. Jadi total makan utk berlima plus minum hanya 41SGD. Dari pada harus keluar, makan di luar yang katanya lebih murah, per porsi bisa hanya 10SGD. Tapi menurut saya ga worthed di waktu.


Impressi lengkap jalan – jalan ke Universal Studios Singapore bisa di baca di isni.

Disini tigh schedule bgt. Jadi segera ambil keputusan, kalau lihat ada sesuatu yang bisa di jadikan oleh2, langsung saja beliiiii…… 🙂 di luar pintu masuk USS terdapat banyak gerai yang bisa di jadikan tempat belanja oleh2.

Balik ke hotel, no dinner. Entah krn masih kenyang atau kelelahan yg jelas saya ga ada nafsu makan pun demikian dengan team members yg lain. Jadi malam itu hanya ngemil roti, kue, coklat yang sempat di beli saat keluar dari USS.

Ngantri panjang di imigrasi balik dari SG ke JHB. But it’s all, melewati imigrasi lancar saja menggunakan paspor 24 halaman. 🙂

Sampai hotel pk 23.00 waktu setempat.

Hari Ketiga

Sarapan di Bumbu Asli. 4x7MYR = 28MYR
Persiapan lalu menuju bandara utk terbang pulang ke Sby. Ke bandara naik uber XL biaya 27MYR. Masih ada waktu sedikit utk nambah beli oleh2 di bandara Senai.

Disinlah enaknya travelling jaman now, beberapa tools sudah standar international seperti ambil contoh uber. Jelas menurut imho sangat membantu, mudah, murah dan ramah.

Begitupun dengan booking tiket pesawat, hotel, bahkan attraction, dll. Semuanya bisa di siapkan sendiri dari tanah air tanpa was – was bookingan saya masuk kaga ya… atau kekhawatiran2 yang lain.

Sedikit tambahan saat kepulangan. Ada hal yang sedikit menarik perhatian saat hendak check in di bandara. Kami disambut sederetan mesin self-checkin, pemandangan yang tidak biasa dan tidak di temukan di Indonesia (setidaknya di Juanda). Kami manfaatkan fitur tersebut. Mudah penggunaanya dibanding web check in. Knp? Krn kita tinggal input kode booking penerbangan kemudian dilanjutkan dengan scan passpor. Setelah itu otomatis tercetak boarding pass.

Beda dengan web check in dimana kita harus input data sendiri, yang ada kemungkinan salah input yang bisa menyebabkan terganggunya perjalanan anda.

Pun demikian masing – masing fitur pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Demikian catatan perjalanan sederhana ala ahstravelling.com semoga bisa mengispirasi & semoga bisa menjadi awal catatan – catatan perjalanan abroad kami berikutnya. Aamiin…..

Happy travelling

#passionmadepossible

gambar: flickr, straitstimes, ahstravelling

Catatan Perjalanan 3 Hari 2 Malam Malaysia Singapura USS Family Backpacking – Bag. 1
Catatan Perjalanan 3 Hari 2 Malam Malaysia Singapura USS Family Backpacking – Bag. 2