Tags

logo 1Setelah lelah kerja keras banting tulang peras keringat…. 😀 Meluncurlah kami kembali ke base town Surabaya. Sudah mulai masuk musim penghujan, beberapa kali kami ditemani rintik hujan yang membasahi jalan selama trip.

Sblm drive to the base town kami lakukan visitasi ke tujuan ke 2, Lumajang.

Dari Jember, tidak lah terlalu jauh untuk bisa mencapai Lumajang. Hanya sekitar 1,5 jam berkendara sampailah kami di kota yang baru – baru ini ramai dibicarakan karena terjadinya pembantaian sadis terhadap 2 aktivis lingkungan di salah satu kecamatan di kabupaten Lumajang ini terkait penambangan pasir ilegal.

Sebuah pengorbanan yang tidak sia – sia. Penulis yakin itu. Sebagai org yang bukan warga Lumajang penulis ikut merasakan hasil perjuangan para aktivis tersebut. Salah satu hasil perjuangan mereka adalah di tertibkannya aktivitas penambangan pasir ilegall  di Lumajang. Apa dampaknya? Macam – macam. Dampak yang paling jelas penulis rasakan adalah berkurangnya aktivitas dump truck super besar pengangkut pasir di jalan – jalan sekitaran Lumajang secara signifikan. Lalu lintas masuk & keluar Lumajang relatif lebih lancar. Itu yang penulis rasakan. Apakah hanya itu hasil perjuangan mereka. Tentu masih banyak lagi implikasi hasil perjuangan mereka. Namun bukanlah kapasitas penulis untuk membahasnya. Terima kasih Salim Kancil. Perngorbananmu tidak sia-sia.

Melanjutkan perjalanan ke Surabaya, kami mampir makmal di Warung Kencur. Perjalanan malam hari cenderung lancar. Kami tiba di kota Pahlawan dengan selamat. Alhamdulillah.