Pemerintah sedang gencar mempromosikan wisata Indonesia melalui kampanye Wonderful Indonesia & Pesona Indonesia nya. Setelah beberapa waktu me launching Wakatobi Wave 2015, kini, seperti yang di infromasikan melalui press release, pemerintah melalui Kemenpar RI melaunching festival di daerah Sumatera tepatnya di kawasan wisata Danau Toba.
Berikut petikannya.
SIARAN PERS Festival Danau Toba 2015 Revitalisasi Danau Toba menjadi prioritas agar menjadi destinasi kelas dunia berbasis geopark
Jakarta, 11 November 2015 — Program revitalisasi kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) yang tengah dilakukan pemerintah bersama para stakeholder pariwisata diharapkan akan memulihkan kembali kejayaan Danau Toba di era tahun 1980-an yang pernah menjadi destinasi unggulan berkelas dunia dan banyak dikunjungi wisatawan. Danau Toba akan gencar dipromosikan sebagai Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, di antaranya melalui Festival Danau Toba 2015 yang akan berlangsung di Brastagi, Kabupaten Karo, Sumut pada tanggal 19 – 22 November 2015.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diselenggarakannya Festival Danau Toba (FDT) 2015 yang akan menjadi sarana promosi efektif dalam mengangkat kembali popularitas Danau Toba sebagai destinasi unggulan berkelas dunia, berbasis geopark. “Pemerintah tahun ini telah menetapkan prioritas 10 destinasi, di antaranya kawasan wisata Danau Toba untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan berdaya saing global. Melalui revitalisasi Danau Toba diharapkan akan menciptakan nilai tambah (creating values: size, growth, spread & benefit),” kata Menpar Arief Yahya didampingi Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dalam jumpa pers FDT 2015 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Rabu (11/11).
Menpar Arief Yahya menjelaskan, penetapan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan destinasi pariwisata karena memenuhi tiga kriteria umum yakni: attractiveness (diutamakan yang berada pada KSPN), area coverage (minimal 100 ha), dan accessibilities (memiliki aksesibilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur / infrastructure led) serta kriteria khusus adanya nilai tambah (creating values) serta komitmen dan dukungan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Penyelenggaraan FDT 2015 adalah bentuk komitmen Pemda dan stakeholder pariwisata Sumut yang ingin menjadikan kawasan wisata Danau Toba diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Arief Yahya.
Menpar mengatakan dengan revitalisasi tersebut diproyeksikan kunjungan wisman ke kawasan Danau Toba akan meningkat, begitu pula investasi dan devisa. Tahun 2013 wisman yang berkunjung ke Danau Toba sebanyak 10.680 wisman dengan perolehan devisa sekitar US$ 10,6 juta. Ke depan diproyeksikan investasi akan mencapai US$ 1 miliar dengan kedatangan wisman mencapai 1 juta wisman dan perolehan devisa pariwisata mencapai US$ 1 miliar.
Pembangunan 10 destinasi pariwisata yang menjadi prioritas merupakan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yakni; Borobudur (Jateng), Mandalika (Lombok NTB), Labuhan Bajo (NTT), Bromo-Tengger Semeru (Jatim), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumut), Wakatobi (Sulteng), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Malut), Tanjung Kelayang (Babel). Pembangunan 10 destinasi pariwisata ini diharapkan akan mendorong peningkatan arus investasi pariwisata serta kunjungan wisatawan yang tahun ini ditargetkan sebanyak 10 juta wisman dan 255 juta pergerakan wisnus, kemudian akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, FDT 2015 diharapkan dapat menjadi festival internasional bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Oleh karena itu kita akan fokus pada pelestarian alam dan kreatifitas budaya masyarakat sekitar Danau Toba serta pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraannya meningkat,” kata Tengku Erry Nuradi.
Gubernur Tengku Erry Nuradi mengatakan, destinasi wisata Danau Toba memiliki keunggulan sejarah sebagai gunung yang mempunyai letusan terdasyat dunia atau sebagai supervolcano. Tercatat pada 75.000 tahun lalu supervolcano Toba menghasilkan kaldera dan menjelma Danau Toba beserta Pulau Samosirnya. “Selain mempunyai sejarah yang hebat, Danau Toba juga memiliki obyek wisata alam dan budaya yang menarik. Kita ingin gencarkan promosi untuk menarik wisman dan wisnus ke Sumut,” kata Tengku Erry Nuradi.
Penyelenggaran FDT 2015 akan disemarakkan dengan berbagai kegiatan berupa atraksi seni budaya dan wisata olahraga (sport tourism) di antaranya karnaval ulos, geopark karnaval, upacara tradisi, lomba solu bolon, lomba vocal solo dan lomba paduan suara, lomba renang rakyat, lomba bina raga, lomba fotografi FDT, pameran, fashion show etnik, seminar, serta hiburan artis ibukota dan daerah.
FDT merupakan event wisata tahunan yang telah berlangsung sejak 2013. Festival Danau Toba merupakan nama pengganti dari Pesta Danau Toba yang telah berlangsung sejak tahun 1982. Pada mulanya Pesta Danau Toba sebuah event lokal yang diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas keberadaan Danau Toba yang berperan penting bagi kehidupan Suku Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba. (BiroHukum dan Komunikasi Publik)
Demikian, semoga bermanfaat.