Tags

,

Beberapa waktu yang lalu kami sempat mampir ke Masjid Namira Lamongan. Salah satu Masjid kekinian jaman now yang tengah ngehits.

Saat mampir ke Masjid tsb mendekati waktu maksi. Nah kebetulan ada tempat maksi dekat Masjid Namira yang sudah tidak asing bagi ahs, yaitu Kaliotik.

Bagaiamana impresi Kaliotik? Sila di cekidot…

Sebenarnya penulis ya baru pertama kali itu ke Resto Kaliotik, sebelumnya sering mampir juga ke Kaliotik tapi bukan yang resto ini.

Biasanya mampir ke Warung Kaliotik heheh….

Sebagai referensi saja, Warung Kaliotik terletak di jalur utama Pantura Lamongan – Surabaya, dan sudah berdiri lama sebelum ada Resto Kaliotik.

Kembali ke Resto Kaliotik. Masuk disambut dengan menanyakan jumlah pengunjung, dan skema tempat duduk. Mau yang lesehan atau meja kursi biasa. Kemudian kami langsung diarahkan ke meja yang siap.

Ternyata….. Resto ini beda dengan Warung…. #yaiyalagh 😀 Tadinya ga tahu, terbaca hanya Kaliotik ternyata ada kata-kata Restonya hahah

Kalo di Warung Kaliotik sistemnya pukwe alias njupuk dhewe sak karepmu sak kuwate wetengmu heheh, maka di Resto Kaliotik ya seperti di resto – resto yang lain pesan berdasarkan menu yang di tawarkan 🙂

Tempatnya tidak seberapa luas ya…. tapi unik.

Kemudian menu yang kami pesan juga standar cuman ada beberapa menu di tampilkan unik & menarik seperti bakmi goreng yang di order oleh si junior.

Harga rata – rata tempat makan kelas Resto.

Demikian, semoga bermanfaat n happy travelling.